RECORDING FOR DUMMIES
RECORDING FOR DUMMIES
MUSIC MASTER. EDS 6 2008
Hallo, ini kali pertama saya menulis artikel di musicmaster, semoga bisa bermanfaat...Okeh buat teman - teman yang tertarik dengan recording ,khususnya yang berbasis komputer, kia beberapa hal yang harus diketahui terlebih dulu, apalagi buat teman-teman yang baru mau membeli peralatannya, dari pada "nyesel" mendingan lanjutin bacanya sampai kelar yah. Kalau ada yang bertanya kepada saya: "berapa sih harga sebuah studio rumahan ?" , maka jawabannya adalah dari harga sebuah komputer orang kantoran sampai dengan harga sebuah rumah yang mewah, karena sangatlah bervariasi dan bermacam-macam tingkat kualitasnya, untuk peralatannya sangatlah berlaku rumus "harga menentukan kualitas".
Yang pertama harus diketahui apa yah? ya pastinya komputerlah masa kulkas hahaha, kalau ingin membeli komputer pastikan teman-teman tidak terkecoh dengan iklan dadakan paket-paket Combo yang ditempel dipintu masuk toko komputer , kenapa? karena yang mereka tawarkan adalah barang-barang yang semurah-murahnya agar bisa dirakit menjadi sebuah komputer, pernah beberapa kali saya mencoba paket super murahnya untuk seorang teman yang budgetnya sangat minim, setelah di test hasilnya kadang stabil tapi lebih banyak crash nya. Ok lebih serius sekarang, yang penting untuk diketahui adalah processor sebuah komputer. Semakin tinggi kemampuan dari sebuah processor maka semakin baik kinerjanya, apalagi dengan munculnya Dual Core, Core2Duo ,Quad2Core dan sebagainya. Dengan semakin tinggi kemampuannya maka akan semakin banyak plugins fx ( sound effect ) dan VST instrument (Sound Module) yang bisa digunakan. Untuk pemilihan Hard disk , semakin cepat RPM nya ( kecepatan putar ) maka akan semakin banyak track yang dapat digunakan dan semakin cepat kemampuannya untuk me- loading data. Minimum RPM nya adalah 7200 rpm untuk kebutuhan Musik. Memory (RAM), kegunaannya lebih banyak terpakai pada saat banyaknya VSTi ( Sound Module ) yang berbasis Sampling yang kita pakai dan juga menunjang kerja processor komputer. VGA ( Graphic Card ) biasanya banyak yang beranggapan bahwa pakai VGA onboard ( bawaan dari motherboard ) sudah cukup, tapi faktanya malah akan memperlambat kinerja komputer karena akan memakan memory dan processor yang ada. Jadi lebih baik pakai VGA terpisah, apalagi sekarang software musik banyak yang mengunakan multiple windows untuk proses kerjanya. Motherboard ibarat badan seorang manusia yang mengalirkan darah keseluruh tubuh, jadi tanpa motherboard yang stabil maka kinerja komputer tidak akan maksimal, jangan beli yang terlalu murah , (Ingat Price = Quality). Lanjuuuuut, Nah sekarang SOUNDCARD!...Bahasa Resminya AD/DAC ( bukan AADC yah hehe ). Singkatan dari Analog to Digital dan Digital to Analog Converter. Dialah yang menentukan Kualitas dari Audio anda, dengan kata lain salah satu barometer harga rental dari sebuah studio rental adalah dari AD/DAC nya...kenapa???, karena alat inilah yang merubah signal Analog menjadi Digital , semakin baik sebuah converter maka akan semakin mendekati suara aslinya. Jenis AD/DAC bermacam-macam model dan koneksinya, ada yang di install di dalam computer ( berbentuk card ) atau yang berupa sebuah Rack / Box dengan koneksi USB, Firewire cable, atau dengan kabel digital ke dalam komputer. Trus apa dong yang musti diperhatikan untuk kita memilihnya?. Pertama Sampling Rate dan Bit Resolution...biar nggak bingung CD Quality itu memiliki standard 16 bit dan 44,1khz untuk sampling ratenya. Jadi kalau AD/DAC kita bisa meng konvert 24 bit 48 khz, maka tingkat koversinya sudah jauh diatas CD Quality. Lho ? kalau nantinya jadi sebuah CD ngapain kita rekam dengan tingkat resolusi yang lebih tinggi ?. Contoh yang paling sederhana saja, misalnya kalau kita foto seseorang dengan kamera HP dengan 1 mega pixel dibanding dangan kamera professional yang memiliki 5 mega pixel, apakah dua-duanya bisa ambil gambar? Ya pasti lah bisa, kalo kita cetak ukuran 3R, apakah dua-duanya bisa? Pasti bisa, tapi kalo kita cetak seukuran pintu rumah? Apa khabar hasil dari kamera HP 1 mega pixel? jelek pastinya, nah kalo dicetak kecil pastinya lebih detail dan presisi bukan si kamera 5 Mp? Kurang Lebih kalo dibayangin secara visual kaya gitu deh si AD/DAC ini. Nah kalo kita bisa Record Hi Resolution kenapa tidak? Jangan takut karena tugasnya si mastering engineer nantinya yang bikin hasil mixing kita jadi CD Quality (16Bit, 44,1Khz) .
Satu lagi yang nggak kalah pentingnya untuk diketahui adalah Dinamic Range, Apaan tuh? Kalau kita bisa merekam melalui AD/DAC dengan tingkat kekerasan tinggi maka semakin baik converter tersebut. Kalau dinamika ( tingkat kekerasan suara yg satuannya dB ), sebuah AD converter sempit dinamikanya maka kita akan repot bila merekam suara yang dinamikanya selalu berubah, contohnya drum, pastinya akan sering Clip / Peak / Distorsi gawat kan? Nih contoh perbandingan : kalau sebuah soundcard mempunyai 120 dB dinamika ADC (untuk Inputnya) dan 100 dB DAC (untuk Outputnya). Lebih bagus mana dibandingkan dengan ADC 100dB (untuk Inputnya) tapi DAC nya 120 dB (untuk Outputnya) ? , Kira-kira lebih bagus mana ya ? Jawabnya lebih baik kita merekam yang sebesar-besarnya bukan?, dibandingkan dengan mendengar hasil rekaman dengan level yang sekencang-kencangnya? ( bisa cepet tuli nantinya ) . Jadi lebih baik kita mencari ADC nya yang memiliki dinamika yang besar pastinya. Merekam Audio dengan dinamika yang besar akan dapat membuat kita leluasa mencari HOT SIGNAL, yaitu signal tertinggi sebelum mencapai peak / Clip / pecah ! Agar suara yang dihasilkan untuk di convert dapat sempurna atau maksimal signal seperti inilah yang diperlukan...Gimanakah mencari HOT Signal ? Pake PreAmp atau pake Mixer dong. Nah kalau teman-teman menemukan Soundcard yang sudah memiliki preamp didalamnya, berarti gak perlu lagi beli mixer atau preamp lagi kalau budgetnya terbatas, karena sudah banyak Soundcard / AD/DAC yang sudah menyediakan build in preamp di dalamnya, untuk mempermudah dan mempercepat proses rekaman bagi pengguna yang mempunyai budget terbatas untuk Studionya....YUK MARI KITA REKAMAN :)
MUSIC MASTER. EDS 6 2008
